Hentikan Kebiasaan Buruk Yang Sering Dilakukan di Kamar Mandi
12 Februari 2021
Kamar mandi adalah tempat untuk membersihkan diri, memberi relaksasi, sampai menemukan inspirasi. Kebersihan kamar mandi tentu harus dijaga agar tetap nyaman digunakan. Sayangnya, tanpa kita sadari ada banyak kebiasaan-kebiasaan yang dianggap ‘lumrah’ namun sebenarnya memiliki efek buruk.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut adalah kesalahan besar yang sepatutnya kita hindari. Jika dibiarkan terlalu lama maka akan memberi pengaruh buruk, terutama dari segi kesehatan. Sebelum bertambah parah, sebaiknya hentikan kebiasaan buruk dan kesalahan yang sering dilakukan di kamar mandi berikut ini.
Tidak menutup kloset sebelum menyiramnya Kloset duduk biasanya dilengkapi dengan penutup di atasnya. Penutup ini bukan hanya untuk estetika saja, tapi juga memiliki fungsi untuk meminimalisir penyebaran aerosol yang berasal dari bakteri kotoran dan air seni. Dengan menutup kloset sebelum flushing atau menyiramnya, ruangan kamar mandi akan lebih higienis. Sebuah langkah sederhana, namun sering dilupakan.
Menyimpan sikat mandi dalam rak tertutup Kamar mandi yang memiliki space lebih bisa digunakan untuk menaruh gantungan, kabinet atau lemari untuk menyimpan peralatan mandi. Banyak pula orang yang menyimpan sikat gigi dalam lemari atau rak tertutup untuk menghindari kontaminasi bakteri. Kenyataannya tidak demikian. Menyimpan sikat gigi dalam wadah tertutup akan menjadi sarang bertumbuhnya bakteri dan jamur akibat bulu-bulu sikat yang belum mengering sempurna. Sebaiknya simpan sikat gigi dalam wadah terbuka dengan posisi kepala menghadap ke atas serta tidak bersentuhan dengan sikat gigi anggota keluarga lainnya.
Menggantung handuk pada gantungan kamar mandi Setelah digunakan, sebaiknya handuk dijemur di tempat terbuka agar cepat kering. Sinar matahari juga dapat membunuh bakteri yang menempel pada handuk. Sayangnya masih banyak orang yang ‘terbiasa’ menggantungkan handuk begitu saja pada gantungan di kamar mandi. Udara yang lembab membuat handuk tidak kering secara merata dan berpotensi ditumbuhi jamur dan bakteri. Apa lagi handuk hanya dikaitkan ujungnya saja sehingga sangat rentan dan tidak membuat nyaman jika digunakan kembali untuk mengeringkan badan sehabis mandi.
Menggunakan spons dalam waktu lama Spons atau loofah sering digunakan untuk menahan sabun dan air saat menggosok dan membersihkan badan. Tanpa disadari, peralatan mandi satu ini rentan ditumbuhi bakteri karena permukaannya yang berlubang-lubang. Selain disimpan dalam tempat yang terbuka dan kering, rutinlah untuk mengganti spons setiap 3-4 minggu sekali.
Menggunakan handphone di kamar mandi Semakin canggihnya sebuah handphone, semakin sulit orang untuk menjauhi benda satu ini, bahkan harus dibawa kemanapun. Salah satunya membawa handphone ke kamar mandi. Partikel di udara atau residu dari kotoran berpotensi menempel pada handphone jika digunakan di kamar mandi atau toilet. Partikel tersebut bisa menempel pada wajah ketika menggunakan handphone. Jika kamar mandi menggunakan wadah penampung air seperti bak mandi atau ember, handphone juga berpotensi tercebur dan membuatnya rusak.
Perabotan kamar mandi tidak pernah dibersihkan Karena berada dalam ruangan yang basah dan lembab, seringkali perabot kamar mandi ‘dibersihkan’ dengan cara menyiramnya begitu saja dengan air. Padahal, perabot dalam kamar mandi juga sering terkena percikan air kotor dan menjadi sarang bertumbuhnya bakteri.
Sebaiknya bersihkan perabot kamar mandi seperti shower, bak mandi, kloset dan wastafel secara berkala menggunakan sikat dan cairan pembersih. Untuk meminimalisir tenaga saat membersihkannya, tentunya perabot yang digunakan harus memiliki bentuk yang ringkas dan efisien.
Germany Brilliant hadir dengan produk series terbaru yang bukan hanya simpel dan mudah dibersihkan, tetapi juga dapat mempercantik ruangan Anda. Pastinya, kamar mandi dengan perabot dari Germany Brilliant sangat cocok digunakan karena efisiensi dan perawatannya mudah.
