Seperti kebutuhan utama, mandi begitu lekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini. Karena itu, ketika membangun rumah, toilet pasti akan tercatat dalam list tukang yang tidak boleh ketinggalan. Namun, pecinta sanitary agaknya perlu tahu mengenai ‘kelas’ kamar mandi. Ya, seperti sekolah, ada tingkatan-tingkatan yang membedakan kelas satu dengan kelas lainnya.
Di artikel kali ini, Brilli akan berbagi informasi mengenai ‘kelas’ itu. Pertama, adalah kamar mandi sangat sederhana sekali. Umumnya, toilet ini menyesuaikan hunian yang masuk kategori rumah sangat sederhana sekali (RSSS). Kamar mandi untuk hunian ini biasanya tidak terlalu luas, sekitar 1,5x1,5 meter. Hanya ada satu kloset jongkok dan satu keran. Untuk menampung air dari keran tersebut, umumnya pemilik rumah menggunakan ember.
Di pasaran, harga kloset jongkok sangat terjangkau, berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Bergantung merek dan bahan. Kemudian keran air Rp 20 ribu yang paling murah, dan Rp 500 ribu paling mahal. Perbedaan harga itu bergantung bahan dan merek. Jika dari kuningan dan produk merek ternama, harganya bisa dipastikan lebih mahal daripada keran berbahan plastik.
Sementara untuk lantai, kamar mandi RSSS paling banter menggunakan keramik ukuran 25x25 cm. Begitu juga dengan dinding. Hanya saja, dinding yang dilapisi keramik biasanya tidak lebih dari dua meter. Di toko bahan bangunan, harga keramik ukuran tersebut rata-rata Rp 50 ribu per meter. Sehingga, untuk meng-cover kebutuhan kamar mandi ukuran 1,5x1,5 meter, maka butuh biaya sebesar Rp 500 ribu.
Lalu ada lagi item belanja yang tidak boleh ketinggalan. Yakni pintu kamar mandi. Di pasaran, harga pintu yang berbahan plastik PVC dibanderol antara Rp 300 ribu sampai jutaan. Sehingga, jika ditotal keseluruhan, kamar mandi RSSS membutuhkan biaya yang relatif terjangkau, yaitu antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta. Itu belum termasuk kebutuhan belanja semen dan batu bata.
Setelah kelas RSSS, sekarang beralih ke toilet sederhana dengan ukuran yang lebih luas. Kamar mandi kelas ini umumnya sudah menggunakan kloset duduk. Di pasaran, harga paling murah berkisar Rp 750 ribu hingga Rp 1,5 juta. Toilet kategori ini juga biasanya sudah memakai keran cabang untuk shower dan wudu dengan harga tidak lebih dari Rp 500 ribu. Kemudian floor drain yang harganya tidak sampai Rp 100 ribu.
Untuk lantainya, paling banter menggunakan granite tile ukuran 60x60 cm. Dimana harga per meternya sekitar Rp 90 ribu. Jika dikalikan dengan luasan kamar mandi, kebutuhan granit membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,8 juta. Anggaran tersebut belum termasuk perekat semen yang harganya sekitar Rp 200 ribu per sak. Sehingga jika ditotal keseluruhan, anggaran toilet sederhana sebesar Rp 6 juta. Itu sudah termasuk pintu PVC dan hand shower.
Jika dibandingkan dengan toilet mewah, anggaran kamar mandi sederhana memang cenderung lebih irit. Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, toilet mewah perlu budget antara Rp 65 juta hingga ratusan juta. Itu untuk kamar mandi dengan luasan panjang/lebar minimal 3x5 meter dan tinggi 3 meter. Anggaran paling besar tersedot untuk belanja keramik/granit atau marmer. Di pasaran, harganya berkisar antara Rp 1,5 juta per meter untuk kualitas A.
Kemudian untuk perlengkapan sanitary, seperti bathtub kualitas A ukuran 2x1 meter, misalnya, rata-rata harganya Rp 10 juta. Kemudian smart closet electric di kisaran Rp 16 juta. Lalu wastafel kabinet yang dilengkapi cermin ukuran besar seharga Rp 6 juta. Sedangkan harga floor drain keluaran terbaru dan termuktahir di kisaran Rp 1 juta. Berikutnya shower set yang rata-rata harganya dibawah Rp 5 juta.
Kalau ditotal secara keseluruhan, anggaran kamar mandi mewah kira-kira menghabiskan Rp 100 juta. Anggaran itu belum termasuk biaya tukang dan belanja printilan kecil-kecil, seperti perekat keramik/granit dan aksesoris lainnya.
Itulah kelas-kelas toilet yang lazim dijumpai di kalangan masyarakat saat ini. Kira-kira kelas kamar mandi yang mana yang ada di rumah kalian?
